![]() |
Tiap musim itu ada waktunya.
Sama seperti musim dalam hidup kita.
Ketika kita balita kita ada di musim bermain.
Bertumbuh menjadi anak-anak kita ada di musim belajar.
Menjadi remaja kita ada di musim belajar dalam tingkat yang lebih tinggi, yaitu belajar memilih apa yang terbaik untuk di lakukan ketika banyak orang - orang di sekitar kita mulai mengambil keputusan yang salah, dan diam - diam menyesalinya di kemudian hari.
Beranjak dewasa kita ada di musim yang penuh dengan tanggung jawab, kita harus bertanggung jawab atas diri kita sendiri dan atas setiap keputusan yang kita ambil.
Kita bertanggung jawab untuk diri kita sendiri dan orang lain dalam segala hal.
Kita belajar melangkahkan kaki tanpa bantuan orang tua lagi, mengambil keputusan sendiri dan menanggung setiap resikonya.
Kita mulai memikirkan rencana - rencana untuk musim yang akan datang.
Kadang kita harus meninggalkan rumah yang nyaman dan orang - orang yang kita kasihi untuk belajar menjadi dewasa.
Kadang kita bertanya - tanya apakah kita sudah mengambil keputusan terbaik.
Kadang kita ingin kembali di musim yang sebelumnya, di mana setiap hari hanya bermain, di mana setiap hari kita bisa mendapatkan curahan kasih dari orang yang kita kasihi.
Kadang kita tidak ingin berada di musim ini.
Atau bahkan kita takut menghadapi musim yang selanjutnya.
Saat satu musim terasa seperti musim panas dengan matahari yang terik, dan kita seperti berdiri di tengah gurun pasir sendirian di mana kita hanya bisa membayangkan rumah kita yang nyaman dan orang - orang yang kita kasihi di bagian bumi yang lain,
saat satu musim terasa begitu sepi,
saat satu musim penuh dengan tanda tanya,
dan saat satu musim di mana kaki kita mulai goyah dan kita seperti tidak mampu berjalan lagi,
terus lah mencoba melalui musim tersebut dengan iman percaya yang tidak goyah bahwa di tiap - tiap musim kita sedang belajar untuk menghadapi musim selanjutnya yang lebih indah, dan bahwa kita harus melewati musim yang panas ini untuk merasakan sukacita musim hujan nanti di mana tanah tak lagi tandus.
Dalam hidup, dan dalam tiap - tiap musim yang kita lalui ada maknanya.
Mungkin makna itu berupa pelajaran - pelajaran berharga atau juga suatu persiapan untuk musim selanjutnya di mana pada akhirnya kita akan mensyukuri musim panas dengan matahari yang terik tersebut.
Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu. -
1 Korintus 13 : 11
1 Korintus 13 : 11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. - Yeremia 29 : 11